DEDUKTIF & INDUKTIF
Paragraf
merupakan bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelas Paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya
berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas. Contoh
paragraf deduktif : Pemuda warga desa Tenteram memutuskan
melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak
sekolah yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan
pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi
pengertian pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan
anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar,
mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar masyarakat
dimulai pukul 18.00 sampai pukul 20.00.Kalimat utama dalam paragraf di atas
adalah kalimat yang pertama yaitu , Pemuda warga desa tenteram memutuskan
melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib.
Pengertian
Pendekatan deduktif (deductive approach)
adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih
kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam
sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the
specific).
Contoh:
jika meneliti
konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang
dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll.
pertanyaan yang akan diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas,
dll. artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.
PENDEKATAN INDUKTIF
Pengertian
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan
dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum (going from specific to the general). APB Statement No. 4 adalah
contoh dari penelitian induksi, Statement ini adalah suatu usaha APB untuk
membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan
observasi dari praktek yang ada.
Contoh:
bisa jadi
langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian tentang
konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi tetapi
menggunakan interview guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di
lapangan.
Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan
permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh
fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf
Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut
yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi,
paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle,salsa (dan Kripton), modern dance dan
lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock,
blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan
beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar
perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Contoh generalisasi:
Jika ada
udara, manusia akan hidup.
Jika ada
udara, hewan akan hidup.
Jika ada
udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan
hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan
arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status sosial.
PERBEDAAN PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Teori normatif (normative theory) menggunakan
pertimbangan nilai (value judgement) yang berisi satu atau lebih premis
menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh, premis yang
menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting reports) seharusnya didasarkan
kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net realizable value
measurements of assets) merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori
deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya
terjadi. Meskipun terdapat pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat
normatif dan pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif.
Hal ini karena metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan
nonempiris yang kesimpulannya secara ketat didasarkan kepada premis.
Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan empiris, pendekatan
induktif bersifat deskriptif.
Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah
temuan riset empiris dapat bebas nilai (value-free) atau netral karena
pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari bentuk dan isi riset tersebut.
Meskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya tidak mungkin
sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan
diteliti dan dirumuskannya definisi konsep yang terkait dengan permasalahan
tersebut. Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem deduktif dan induktif
adalah: kandungan atau isi (contents) teori deduktif kadang bersifat global
(makro) sedangkan teori induktif umumnya bersifat partikularistik (mikro). Oleh
karena premis sistem deduktif bersifat total dan menyeluruh maka kesimpulannya
pasti bersifat global. Sistem induktif, karena didasarkan kepada fenomena
empiris umumnya hanya berfokus kepada sebagian kecil dari fenomena tersebut
yang relevan dengan permasalahan yang diamatinya.
Meskipun pembedaan antara sistem deduktif dan
induktif bermanfaat untuk maksud pengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini
seringkali tidak berlaku. Dengan kata lain, keduanya bukanlah pendekatan yang
saling bersaing tetapi saling melengkapi (complementary) dan seringkali
digunakan secara bersama. Metode induktif bisa digunakan untuk menilai
ketepatan (appropriateness) premis yang pada mulanya digunakan dalam suatu
sistem deduktif.
Proses riset sendiri tidak selalu mengikuti
suatu pola yang pasti. Para peneliti seringkali bekerja secara terbalik dari
kesimpulan penelitian lainnya dengan mengembangkan hipotesis baru yang
tampaknya cocok dengan data yang tersedia. Dalam konteks akuntansi, riset
induktif bisa membantu memperjelas hubungan dan fenomena yang ada dalam
lingkungan bisnis yang mendasari praktek akuntansi. Riset induktif tersebut
pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang biasanya
mengandalkan penalaran deduktif dalam menentukan aturan yang akan diberlakukan.
sumber:
http://www.menginspirasi.com/2013/09/mengenal-pendekatan-deduktif-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.uklis.net/2014/01/pengertian-paragraf-deduktif-contoh.html
http://www.menginspirasi.com/2013/09/mengenal-pendekatan-deduktif-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.uklis.net/2014/01/pengertian-paragraf-deduktif-contoh.html