Friday 24 April 2015

artikel ilmiah, semi ilmiah, non ilmiah



ILMIAH
Masih banyak siswa SMP Negeri 9 Berau yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Mereka masih saja membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tong sampah. Kebanyakan mereka   berfikir, jika membuang sampah sembarangan di sekolah tidak dapat   menimbulkan dampak yang begitu besar. Hal itu sangat salah. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya. Adapun dampak negatifnya antara lain :
  •  Menimbulkan bencana banjir, seperti yang sering kita lihat di kota-kota besar. Hal ini bisa saja terjadi di sekolah kita jika murid selalu membuang sampah sembarangan. Sampah yang bertumpuk di selokan dapat menyumbat jalannya air di selokan tersebut sehingga, saat hujan pun tiba, mungkin saja SMP kita menjadi banjir dan akhirnya proses belajar-mengajar terhenti 
  • Debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan murid batuk hingga sesak nafas. Laci meja yang penuh dengan sampahpun dapat dijadikan nyamuk sebagai tempat bersarangnnya. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit demam berdarah 
  • Sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu konsentrasi para murid hingga guru dalam proses belajar-mengajar. 
NON ILMIAH
PERADILAN RAKYAT
Cerpen Putu Wijaya

            Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

            "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

            Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

            "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
            Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
            "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
            Pengacara muda itu tersenyum.
            "Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."
SEMI ILMIAH
Gempa Mentawai Mampu Picu Gempa Lebih Besar 
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Gempa 7,2 dalam Skala Richter (SR) yang terjadi di Kepulauan Mentawai mampu memicu gempa lebih besar (megathrust) dari gempa sebelumnya.

            "Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Namun, dia melanjutkan, kemungkinan megathrust tidak terjadi dalam waktu dekat. Pusat gempa berada di zona subduksi atau daerah penunjaman yang mengarah ke barat.
"Tidak dalam waktu dekat, bisa jadi berpuluh-puluh tahun nanti," ujarnya.
Gede mengatakan, gempa hebat yang melanda kepulauan Mentawai pada Senin lalu berada di luar jalur Mentawai. Berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya, yaitu gempa Padang, Nias, Bengkulu, dan Aceh, yang terjadi di jalur Mentawai.
"Karena berada di jalur yang sama itu gempa saling mempengaruhi gempa-gempa di Sumatra," katanya.
Sedikitnya 113 orang tewas dalam musibah gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010). Tsunami setinggi 3-7 meter adalah penyebab banyaknya korban tewas dibandingkan dengan gempa 7,2 SR yang terjadi pukul 21.40 WIB. (ahy/nrl)
(http://www.detik.com/, 27 Oktober 2010)



SUMBER :
http://yully-yulianti.blogspot.com/2013/10/artikel-dengan-ragam-bahasa-ilmiah-semi.html